12 Maret 2021 0 komentar

Teknik Perbanyakan Trichoderma sp Menggunakan Media Beras

 Teknik Perbanyakan Trichoderma sp Menggunakan Media Beras

 Trichoderma sp merupakan mikroorganisme tanah yang secara alami menyerang cendawan patogen dan bersifat menguntungkan bagi tanaman. Cendawan Trichoderma sp dapat dimanfaatkan sebagai agens pengendali hayati pengendali patogen tanah. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk mematikan dan menghambat pertumbuhan cendawan lain. Trichoderma sp berperan sebagai kompetitor baik ruang maupun nutrisi yang mampu menekan aktivitas pathogen tular tanah. Beberapa esies Trichoderma sp seperti T harzianum T viridae dan T koningii dapat mengendalikan patogen Ryzocthonia oryzae (rebah kecambah pada padi), fusarium oxysforum pada tomat (Taupik 2008).

Trichoderma sp merupakan agen pengendali hayati yang mampu mengendalikan penyakit secara alami.  Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan Trichoderma sp dengan tiga cara yakni kompetisi, parasitisme dan antibiosis (Purwantisari dan Rini 2009).  Trichoderma sp dapat tumbuh dengan cepat daripada patogen sehingga patogen akan kalah dalam perolehan nutrisi dan ruang di dalam tanah. Lalu Trichoderma sp dapat memparasitisme patogen lain dengan mengeluarkan enzim glukunase dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen. Selain itu Trichoderma sp menghasilkan 2 jenis antibiotik yaitu gliotoksin dan viridian yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah.

          Menurut Urailal (2012), Perbanyakan massal Trichoderma sp dapat dilakukan dengan berbagai media yang mengandung nutrisi untuk tumbuhnya Trichoderma sp.  Trichoderma sp dapat tumbuh pada berbagai media yang di dalamnya mengandung karbohidrat, serat, nitrogen, posfat, kalium. Adapun media yang dapat digunakan untuk perbanyakan Trichoderma sp diantaranya dedak, beras, serbuk gergaji, jagung, PDA (agar-gara), dan kacang hijau (Novianti 2018).

Ciri-Ciri Trichoderma sp

             Trichoderma sp umumnya hidup di daerah lembab, menyukai kondisi tanah yang terkena sinar matahari langsung dan memiliki miselium yang berwarna kehijau-hijauan. Menurut Semangun (2000), Trichoderma sp memiliki konidia bercabang-cabang, ber sel satu dan berwarna hijau. Trichoderma sp dapat ditemukan di sekitar perakaran tanaman dan kayu yang lapuk 

Gambar 1 Trichoderma sp 

Manfaat Trichoderma sp

Manfaat penggunaan Trichoderma sp pada kegiatan pertanian diantaranya:

1.      Sebagai pupuk biologis

 Trichoderma sp dapat dijadikan sebagai pupuk yang diaplikasikan bersamaan dengan pembuatan pupuk bokasi atau kompos.

2.      Sebagai biofungisida

 Trichoderma sp dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pengendalian pantogen yang bersifat ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai sumber, Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan patogen diantaranya:

• Jamur Fusarium penyebab penyakit layu fusarium

• Jamur Rhizoctonia solani penyebab busuk akar.

3.      Sebagai dekomposer

 Trichoderma sp dapat menguraikan bahan-bahan organik sehingga mempercepat proses pengompasan (pembuatan pupuk kompos/bokasi)

4.      Merangsang pertumbuhan akar

Jamur Trichoderma sp mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian Herlina dan Dewi (2010), pertumbuhan jumlah akar lateral pada tanaman cabai yang diberi kompos Trichoderma sp menunjukan jumlah yang lebih banyak.

Tahapan Perbanyakan Trichoderma sp Menggunakan Beras

Tahapan perbanyakan Trichoderma sp menggunakan beras yaitu:
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan untuk memperbanyak  Trichoderma sp yaitu:
Alat terdiri atas:
1)      Wajan dan kompor
2)      Wadah/baskom
3)      Nampan,
4)      Plastik bening/zipper lock
5)      Tissue dan hand sanitizer
6)      Kain Waring beraS
7)      Label
Bahan terdiri atas:
1)      Biang Trichoderma sp
2)      Beras
Langkah perbanyakan
Langkah perbanyakan Trichoderma sp dengan media beras yaitu:
1.      Memasukan beras ke dalam baskom, lalu cuci dan rendam menggunakan air selama ±2 jam;
2.      Mengukus beras yang telah di rendam tersebut selama ± 1 jam;
3.      Meniriskan dan mengering anginkan beras tersebut pada nampan;
4.      Menggunakan hand sanitizer pada kedua tangan dan mensterilkan sendok dengan alkohol;
5.      Memasukan beras yang telah kering ke dalam plastik bening/zipper lock;
6.   Mensterilkan sendok kemudian memasukan biang Trichoderma sp pada plastik yang telah berisi beras tersebut;
7.      Memberi label pada kemasan, kemudian di tempat kering selama ± 5-7 hari.

Sekian materi tentang Teknik Perbanyakan Trichoderma sp Menggunakan Beras. Untuk lebih jelas
silahkan tonton video Teknik Perbanyakan Trichoderma sp pada link ini https://youtu.be/TmKt-SnCPoI

Berikut adalah video hasil kegiatan penyuluhan Teknik Perbanyakan Trichoderma sp menggunakan Media Beras di Kelompok Wanita Tani Anggrek Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dapat di akses pada link  https://youtu.be/sbk4pRcO5z8



05 Desember 2020 0 komentar

Pemanfaatan Aplikasi MyAgri untuk Mengindentifikasi Organisme Pengganggu Tanaman

Pemanfaatan Aplikasi MyAgri untuk Mengindentifikasi Organisme Pengganggu Tanaman 


Aplikasi myAgri Merupakan salah satu aplikasi sistem informasi mobile yang dikembangkan oleh balai penelitian tanaman sayuran (Balitsa). Konten Pada Aplikasi My Agri menginformasikan cara budidaya tanaman sayuran hortikultura berdasarkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (HPT).  

Konten pada aplikasi MyAgri terdiri dari:

  1. Informasi benih tanaman sayuran
  2. Informasi budidaya tanaman sayuran
  3. Informasi menghitung pupuk tanaman
  4. Informasi hama dan penyakit tanaman sayuran
  5. Informasi pengendalian hama dan penyakit tanaman sayuran
  6. Informasi penyemprotan pestisida
  7. Informasi alat mesin pertanian
  8. Informasi pasca panen
  9. Informasi pasar
  10. Fitur konsultasi dengan pakar pertanian
  11. Kumpulan video budidaya tanaman sayuran

    Konsep Pengendalian Hama terpadu merupakan teknik pengendalian organisme penggangu tanaman yang sudah berkembang di Indonesia. Namun saat ini masih banyak petani yang belum mengetahui teknik dan praktik pengendalian hama terpadu, sehingga aplikasi MyAgri merupakan salah solusi yang tepat untuk memperkenalkan konsep pendengendalian hama terpadu kepada para petani. Adapun definisi Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yakni sebuah upaya pengendalian populasi atau serangan organisme penggangu tanaman (OPT) dengan berbagai teknik pengendalian dalam satu kesatuan sehingga dapat mencegah timbulnya kerugian ekonomis dan kerusakan lingkungan. 

Cara memanfaatkan Aplikasi MyAgri untuk mengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sayuran yaitu:

Download dan Instal Aplikasi MyAgri di Smartphone/Android

Link download https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Erlanggastudio.MyAgri

Buka dan pilih menu "Identifikasi & Pengendalian Hama/Penyakit"
Pilih komoditas sayuran yang akan diamati
Pilih hama/penyakit tanaman yang sesuai dengan cara mencocokan gambar dengan hama yang ditemukan atau kondisi asli tanaman
Pilih menu "Teknologi Pengendalian" lalu sesuaikan dengan pilihan masing-masing

 Langkah diatas merupakan cara memanfaatkan aplikasi MyAgri untuk mengendalikan OPT tanaman, untuk lebih jelasnya silahkan tonton video di bawah ini atau bisa juga pada link berikut ini https://youtu.be/KuaqTup_TCI, terimakasih semoga bermanfaat.

salam pertanian