Teknik Perbanyakan Trichoderma sp Menggunakan Media Beras
Trichoderma sp merupakan mikroorganisme tanah yang secara alami menyerang cendawan patogen dan bersifat menguntungkan bagi tanaman. Cendawan Trichoderma sp dapat dimanfaatkan sebagai agens pengendali hayati pengendali patogen tanah. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk mematikan dan menghambat pertumbuhan cendawan lain. Trichoderma sp berperan sebagai kompetitor baik ruang maupun nutrisi yang mampu menekan aktivitas pathogen tular tanah. Beberapa esies Trichoderma sp seperti T harzianum T viridae dan T koningii dapat mengendalikan patogen Ryzocthonia oryzae (rebah kecambah pada padi), fusarium oxysforum pada tomat (Taupik 2008).
Trichoderma sp merupakan agen pengendali hayati yang mampu mengendalikan penyakit secara alami. Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan Trichoderma sp dengan tiga cara yakni kompetisi, parasitisme dan antibiosis (Purwantisari dan Rini 2009). Trichoderma sp dapat tumbuh dengan cepat daripada patogen sehingga patogen akan kalah dalam perolehan nutrisi dan ruang di dalam tanah. Lalu Trichoderma sp dapat memparasitisme patogen lain dengan mengeluarkan enzim glukunase dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen. Selain itu Trichoderma sp menghasilkan 2 jenis antibiotik yaitu gliotoksin dan viridian yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah.
Menurut
Urailal (2012), Perbanyakan massal Trichoderma
sp dapat dilakukan dengan
berbagai media yang mengandung nutrisi untuk tumbuhnya Trichoderma sp. Trichoderma sp dapat tumbuh pada berbagai media yang di dalamnya mengandung
karbohidrat, serat, nitrogen, posfat, kalium. Adapun media yang dapat digunakan
untuk perbanyakan Trichoderma sp diantaranya dedak, beras, serbuk
gergaji, jagung, PDA (agar-gara), dan kacang hijau (Novianti 2018).
Ciri-Ciri Trichoderma sp
Trichoderma sp umumnya
hidup di daerah lembab, menyukai kondisi tanah yang terkena sinar matahari
langsung dan memiliki miselium yang berwarna kehijau-hijauan. Menurut Semangun
(2000), Trichoderma sp memiliki
konidia bercabang-cabang, ber sel satu dan berwarna hijau. Trichoderma sp dapat
ditemukan di sekitar perakaran tanaman dan kayu yang lapuk
Gambar 1 Trichoderma sp
Manfaat Trichoderma sp
Manfaat penggunaan
Trichoderma sp pada kegiatan pertanian diantaranya:
1.
Sebagai pupuk
biologis
Trichoderma sp dapat
dijadikan sebagai pupuk yang diaplikasikan bersamaan dengan pembuatan pupuk
bokasi atau kompos.
2.
Sebagai
biofungisida
Trichoderma sp dapat
dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pengendalian pantogen yang bersifat ramah
lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai sumber, Trichoderma sp dapat menghambat
pertumbuhan patogen diantaranya:
• Jamur Fusarium penyebab
penyakit layu fusarium
• Jamur Rhizoctonia solani penyebab
busuk akar.
3.
Sebagai dekomposer
Trichoderma sp dapat
menguraikan bahan-bahan organik sehingga mempercepat proses pengompasan
(pembuatan pupuk kompos/bokasi)
4.
Merangsang
pertumbuhan akar
Jamur Trichoderma sp mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian Herlina dan Dewi (2010), pertumbuhan jumlah akar lateral pada tanaman cabai yang diberi kompos Trichoderma sp menunjukan jumlah yang lebih banyak.
Tahapan Perbanyakan Trichoderma sp Menggunakan Beras
0 komentar:
Posting Komentar